Melewati Turunan Tips Aman Dengan Mobil Matik, Simak Selengkap Nya!

Berita Otomotif dan Dunia Balap – Melewati turunan dengan mobil matik membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk menjaga keselamatan serta performa kendaraan. Salah satu hal yang perlu di perhatikan adalah pemilihan posisi tuas transmisi. Penggunaan posisi transmisi yang tepat sangat mempengaruhi kinerja pengereman dan stabilitas kendaraan. Berikut adalah beberapa tips aman untuk melewati turunan dengan mobil matik.

1. Pentingnya Posisi Tuas Transmisi

Pemilihan posisi transmisi yang tepat sangat penting saat menghadapi turunan. Menurut Marcell Kurniawan, Training Director di The Real Driving Centre (RDC), ketika melintasi turunan landai yang tidak terlalu panjang, mengemudi dengan tuas transmisi di posisi “D” (Drive) di tambah dengan penggunaan service brake sudah cukup aman. Posisi ini memungkinkan mobil matik untuk berjalan dengan kecepatan normal tanpa membebani sistem pengereman secara berlebihan.

Namun, jika turunan yang di hadapi cukup curam atau panjang, sangat di sarankan untuk memindahkan tuas transmisi ke gigi rendah (posisi 2 atau L). Dengan cara ini, efek engine brake akan lebih maksimal, membantu mengurangi beban pada sistem pengereman.

2. Menggunakan Engine Brake dengan Benar

Engine brake atau pengereman mesin adalah teknik yang sangat berguna saat menuruni turunan. Teknik ini bekerja dengan memanfaatkan mesin untuk memperlambat laju mobil tanpa harus mengandalkan pengereman terlalu banyak. Muchlis, pemilik Garasi Auto Service di Sukoharjo, menjelaskan bahwa saat menggunakan engine brake pada mobil matik, pengemudi perlu memindahkan tuas transmisi ke posisi gigi rendah.

Pada mobil matik konvensional, posisi transmisi bisa di pindahkan ke gigi 3, 2, atau L. Semakin rendah gigi yang di pilih, semakin besar efek pengereman mesin yang di hasilkan. Pada mobil matik dengan sistem Continuously Variable Transmission (CVT), pengemudi bisa memindahkan tuas ke posisi S (Sport) atau M (Manual), kemudian menggeser ke arah minus (‘-‘) untuk menurunkan gigi transmisi dan meningkatkan efek engine brake.

3. Menjaga Kecepatan dan RPM

Saat menggunakan engine brake, kecepatan dan putaran mesin (RPM) harus tetap di perhatikan agar pengereman tetap efektif dan tidak merusak mesin atau sistem transmisi. Muchlis memberi pedoman mengenai kecepatan yang ideal untuk setiap posisi gigi. Untuk posisi L, kecepatan mobil harus berada di bawah 20 km/jam. Untuk posisi 2, kecepatan yang di sarankan adalah sekitar 30 km/jam, sementara pada posisi 3, mobil bisa berjalan dengan kecepatan hingga 60 km/jam.

Selain itu, pastikan RPM mesin berada pada rentang 3.000 hingga 4.000 RPM saat menggunakan engine brake. Dengan menjaga rentang RPM ini, pengemudi dapat memanfaatkan engine brake secara maksimal, tanpa membuat mesin atau transmisi bekerja terlalu keras.

4. Kembali ke Posisi “D” Setelah Melewati Turunan

Setelah melewati turunan yang curam, sangat penting untuk segera memindahkan tuas transmisi kembali ke posisi “D” (Drive) agar mobil dapat berjalan dengan normal. Jangan biarkan tuas tetap berada di posisi gigi rendah karena hal ini dapat membebani mesin dan transmisi, serta memengaruhi konsumsi bahan bakar.

Kesimpulan

Melewati turunan dengan mobil matik memang memerlukan teknik tertentu untuk menjaga keselamatan dan performa kendaraan. Memilih posisi transmisi yang tepat, menggunakan engine brake secara benar, dan memperhatikan kecepatan serta RPM adalah kunci utama. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat melewati turunan dengan lebih aman dan efisien.

Sumber : Kompas.com

  • Related Posts

    Efek Air Kotor pada Suspensi Motor

    Berita Otomotif dan Dunia Balap – Efek Air Kotor Musim hujan yang di sertai banjir sering kali menyebabkan kerusakan pada sepeda motor. Selain kerusakan pada mesin dan sistem kelistrikan, komponen…

    Diskon Honda BeAT Tembus Rp 1,4 Juta pada Juli 2025

    Diskon Menarik Skutik Honda Sepanjang Juli 2025 Berita Otomotif dan Dunia Balap – Memasuki bulan Juli 2025, sejumlah di ler motor Diskon Honda BeAT menghadirkan program promosi menarik bagi para…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    You Missed

    Efek Air Kotor pada Suspensi Motor

    Efek Air Kotor pada Suspensi Motor

    Diskon Honda BeAT Tembus Rp 1,4 Juta pada Juli 2025

    Diskon Honda BeAT Tembus Rp 1,4 Juta pada Juli 2025

    Suzuki Baleno: Review Setahun Pemakaian, Irit, dan Minim Masalah

    Suzuki Baleno: Review Setahun Pemakaian, Irit, dan Minim Masalah

    Cek Harga Honda HR-V Bekas per Juli 2025, Mulai Rp 155 Jutaan

    Cek Harga Honda HR-V Bekas per Juli 2025, Mulai Rp 155 Jutaan

    Mendorong UMKM Bengkel Naik Kelas Lewat Program AHYPP

    Mendorong UMKM Bengkel Naik Kelas Lewat Program AHYPP

    Konversi Sepeda Motor Listrik Juga Butuh Insentif Pemerintah

    Konversi Sepeda Motor Listrik Juga Butuh Insentif Pemerintah