Aletra Klaim sebagai Merek Mobil Asli Indonesia, tapi Komponen dari China

Berita Otomotif dan Dunia Balap – Aletra, merek mobil baru yang berfokus pada kendaraan listrik berbasis baterai, telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain baru. Membawa semangat kebanggaan Indonesia dalam industri otomotif. Meski begitu, klaim ini tidak sepenuhnya lepas dari kenyataan bahwa beberapa komponen utama kendaraan yang di produksi. Aletra berasal dari China. Keberhasilan merek ini dalam menciptakan kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Indonesia tidak terlepas dari kerjasama dengan Livan Auto, salah satu perusahaan di bawah grup Geely asal China.

Aletra dan Komitmennya pada R&D di Indonesia

Sebagai perusahaan yang memiliki identitas lokal, Aletra mengklaim bahwa meskipun mereka bekerja sama dengan Livan Auto, pengembangan produk tetap di lakukan secara aktif di Indonesia. Andre Jodjana, CEO Aletra, menjelaskan bahwa perusahaan terlibat langsung dalam riset dan pengembangan (R&D) kendaraan mereka. Salah satu fasilitas yang di gunakan Aletra untuk proses ini berada di Alam Sutera, Tangerang, Banten. Di sana, Aletra dapat melakukan pengembangan lebih lanjut, seperti menyesuaikan desain kendaraan, memindahkan setir dari kiri ke kanan, serta mengaktifkan fitur-fitur tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia.

“Pertama, ini karena mereknya benar-benar dari Indonesia. Kami juga terlibat langsung dalam pengembangan produk, seperti. Memindahkan setir dari kiri ke kanan dan menyesuaikan fitur sesuai kebutuhan pasar,” ujar Andre Jodjana pada sebuah acara di ICE BSD, Tangerang. Dengan adanya fasilitas ini, Aletra dapat memastikan bahwa produk yang di luncurkan lebih sesuai dengan preferensi dan kebiasaan masyarakat Indonesia.

Proses Produksi dan Perakitan Lokal

Aletra juga berencana untuk memproduksi mobil-mobilnya di Indonesia, dengan bekerja sama dengan. PT Handal Indonesia Motor (HIM), yang memiliki pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini sejatinya mengikuti jejak beberapa merek otomotif lainnya, seperti. Chery dan Neta, yang juga memilih Indonesia sebagai tempat perakitan kendaraan mereka. Walau demikian, Aletra tak menampik kenyataan bahwa berbagai komponen utama pada tahap awal produksi akan di impor dari China. Hal ini di sampaikan oleh Andre Jodjana yang mengakui. Bahwa untuk memastikan kualitas dan ketersediaan komponen, China menjadi sumber yang paling memungkinkan.

“Kita harus akui itu. Tapi kita akan rakit lokal di Indonesia, dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga sedang di upayakan mencapai 50 persen,” tambah Andre. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak komponen yang berasal dari luar negeri, Aletra tetap berusaha untuk meningkatkan kontribusi lokal dalam proses produksi mereka.

Tantangan dan Potensi Masa Depan Aletra

Meskipun Aletra baru merencanakan kapasitas produksi awal dalam skala ribuan unit per tahun, perusahaan ini optimis dapat berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan listrik di Indonesia. Dengan dukungan dari Livan Auto, Aletra berharap dapat terus meningkatkan kualitas produk dan memperkuat identitasnya sebagai merek mobil Indonesia. Selain itu, ke depan, Aletra berencana untuk memperkuat kerja sama dengan pihak teknis dari Livan Auto yang akan membantu transfer pengetahuan dan keterampilan kepada para teknisi Indonesia.

Menurut Andre, “Kita akan berusaha agar suatu saat nanti kita bisa melakukan riset dan pengembangan sendiri di sini, dengan. Dukungan teknisi dari Livan Auto yang akan datang ke Indonesia untuk berbagi ilmu.” Dengan begitu, Aletra berambisi tidak hanya menjadi merek kendaraan listrik yang sukses, tetapi juga menjadi kebanggaan Indonesia di industri otomotif global.

Aletra berhasil menegaskan posisinya sebagai merek mobil Indonesia meskipun bekerja sama dengan perusahaan China dalam beberapa aspek produksi. Dengan komitmen untuk memperkuat kontribusi lokal dan melakukan riset serta pengembangan di Indonesia, Aletra memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar kendaraan listrik. Ke depan, di harapkan perusahaan ini akan terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan industri otomotif di tanah air.

Sumber : Kompas.com

  • Related Posts

    Gran Max: Sang Sahabat Bisnis yang Tetap Tangguh Sejak 2007

    Lebih dari 870 Ribu Unit Terjual, Bukti Kepercayaan Pasar Berita Otomotif dan Dunia Balap – Sejak di luncurkan pertama kali pada tahun 2007, Daihatsu Gran Max telah menjadi salah satu…

    Suzuki Fronx: Keunggulan dan Kekurangan yang Perlu Diketahui

    Berita Otomotif dan Dunia Balap – Suzuki Fronx menjadi salah satu model terbaru yang di luncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk pasar Indonesia. Mobil ini mengusung konsep crossover…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    You Missed

    Gran Max: Sang Sahabat Bisnis yang Tetap Tangguh Sejak 2007

    Gran Max: Sang Sahabat Bisnis yang Tetap Tangguh Sejak 2007

    Suzuki Fronx: Keunggulan dan Kekurangan yang Perlu Diketahui

    Suzuki Fronx: Keunggulan dan Kekurangan yang Perlu Diketahui

    Chery C5 Meluncur, Bagaimana Nasib Omoda 5 GT?

    Chery C5 Meluncur, Bagaimana Nasib Omoda 5 GT?

    Avanza dan Xpander Dominasi Pasar LMPV, M6 Jadi Penantang

    Avanza dan Xpander Dominasi Pasar LMPV, M6 Jadi Penantang