Berita Otomotif dan Dunia Balap – VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, semakin mantap dengan pendekatan unik mereka dalam menawarkan kendaraan listrik: skema sewa baterai. Melalui strategi ini, perusahaan mengklaim bahwa biaya kepemilikan kendaraan menjadi lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia. CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto atau yang akrab di sapa Kerry, menjelaskan bahwa sejak di luncurkan secara resmi pada 1 Agustus 2025, skema ini telah mendapat sambutan positif dari pasar.
Mayoritas Konsumen Pilih Sewa, Bukan Beli
Menurut Kerry, lebih dari 50% pemesan mobil listrik VinFast di bulan Agustus memilih opsi battery subscription. Alasannya sederhana: harga mobil jadi lebih murah di awal, tarif sewa baterai tergolong ringan, dan yang paling menarik, tidak ada batasan kilometer.
“Yang paling penting itu tidak ada batasan kilometer. Jadi konsumen bisa menggunakan mobilnya dengan bebas, tanpa khawatir biaya sewa akan membengkak,” kata Kerry saat di temui di Hanoi.
Belajar dari Masa Lalu: Sederhanakan Skema
VinFast ternyata sudah memperkenalkan skema sewa baterai sejak tahun 2024. Namun, saat itu banyak konsumen merasa sistemnya terlalu rumit. Tarif sewa baterai di tentukan berdasarkan jarak tempuh bulanan, sehingga sulit di prediksi dan membingungkan.
“Kalau dalam 1 bulan penggunaannya 150 km, sewanya sekian. Tapi kalau lebih jauh, sewanya naik. Itu membuat orang ragu,” jelas Kerry.
Kini, VinFast menyederhanakan sistem tersebut. Misalnya, untuk model VF 3, biaya sewa baterainya hanya Rp 253.000 per bulan, tanpa batasan jarak tempuh. Konsumen tidak perlu lagi menghitung-hitung kilometer atau membandingkan paket. Cukup satu tarif yang jelas dan tetap.
Fleksibel dan Bisa Di alihkan
Salah satu keunggulan lain dari skema ini adalah fleksibilitasnya. Jika pemilik mobil menjual kendaraannya, langganan baterai bisa di alihkan ke pemilik baru. Bahkan, jika pembeli ingin membeli baterainya langsung, prosesnya cukup mudah.
“Pembeli tinggal hubungi call center kami, dan pembayaran langsung di sesuaikan di sistem. Sangat sederhana,” tutur Kerry.
Masih Perlu Edukasi, Tapi Antusiasme Tinggi
Meskipun sistem ini mulai di terima, Kerry mengakui masih ada tantangan besar dalam hal edukasi. Banyak masyarakat yang masih ragu dan bertanya-tanya apakah biaya langganan bisa tiba-tiba naik di masa depan. Namun VinFast menegaskan bahwa mereka berkomitmen menjaga tarif tetap sesuai kontrak awal.
“Kalau konsumen sudah tanda tangan kontrak dengan tarif tertentu, maka tarif itu tidak akan berubah,” tegas Kerry.
Langkah Strategis untuk Masa Depan Mobil Listrik
VinFast menilai skema sewa baterai adalah keunggulan kompetitif yang bisa menarik minat konsumen di pasar Indonesia yang masih baru mengenal mobil listrik. Oleh karena itu, mereka terus melakukan sosialisasi melalui berbagai kanal komunikasi.
“Ini adalah bagian dari strategi kami agar kendaraan listrik makin mudah di jangkau dan di terima masyarakat,” tutup Kerry.






