
Berita Otomotif dan Dunia Balap – Suzuki Satria F150 merupakan motor underbone legendaris yang memiliki basis penggemar setia di Indonesia. Sejak pertama kali hadir di awal 2000-an, motor ini telah melalui berbagai transformasi, dari yang di impor secara utuh (CBU) hingga di rakit di dalam negeri (CKD). Bagi pecinta otomotif yang tertarik untuk memiliki unit bekasnya, banyak pilihan tersedia di pasaran mulai dari versi karburator hingga injeksi.
Namun, satu hal yang perlu di perhatikan saat membeli unit bekas adalah soal ketersediaan dan harga sparepart. Perbedaan harga komponen antara versi CBU dan CKD ternyata sangat signifikan, bahkan bisa di ibaratkan seperti langit dan bumi.
Membeli Satria F150 Bekas: Murah Tapi Selektif
Menurut Syauqi Albi, seorang pengguna setia Suzuki Satria F150 dari berbagai generasi, membeli unit bekas motor ini bisa jadi pilihan ekonomis, selama tahu apa yang harus di periksa. “Murah tergantung kondisi. Yang penting rangka tidak keropos, kelistrikan orisinal. Bagian mesin, sebisa mungkin orisinal, bodi juga,” jelasnya.
Di pasar motor bekas, harga Satria F150 cukup variatif. Unit tua yang masih layak jalan bisa di temukan mulai dari Rp 3 jutaan, sementara versi yang lebih baru dan terawat bisa mencapai puluhan juta Rupiah, tergantung kondisi dan kelengkapannya.
CBU vs CKD: Perbedaan Harga Sparepart Sangat Jauh
Meski harga motornya terjangkau, calon pembeli perlu memperhatikan harga sparepart, terutama jika membeli versi CBU. Pasalnya, harga komponen untuk unit impor bisa berkali-kali lipat lebih mahal di banding versi lokal (CKD).
Sebagai contoh, Syauqi mengungkapkan bahwa satu set stiker bodi untuk Satria F150 CBU warna biru bisa di banderol hingga Rp 4 juta di komunitas. Sedangkan baut kepala silinder versi CBU di jual seharga Rp 35.000 per buah, jauh lebih mahal dibandingkan versi lokal yang hanya Rp 15.000.
Tak hanya itu, harga tutup busi juga menunjukkan selisih yang mencolok. Untuk versi CBU, harganya bisa mencapai Rp 300.000, sementara untuk versi CKD cukup merogoh kocek sebesar Rp 50.000. Artinya, komponen impor bisa memiliki harga hingga enam kali lipat lebih mahal di banding versi rakitan lokal.
Ketersediaan Komponen dan Alternatifnya
Ketersediaan komponen untuk Satria F150 CBU memang cenderung lebih sulit di bandingkan versi lokal. Banyak pemilik akhirnya harus berburu di forum komunitas, marketplace, bahkan mencari ke luar negeri. Hal ini tentunya menambah biaya dan waktu yang di butuhkan untuk restorasi atau perawatan.
Sebagai alternatif, beberapa pemilik memilih menggunakan komponen lokal sebagai substitusi. Meski secara estetika dan kualitas ada sedikit perbedaan, solusi ini di anggap cukup efektif untuk menekan biaya.
Kesimpulan: Bijak Memilih dan Siapkan Bujet Tambahan
Memiliki Suzuki Satria F150, baik versi CBU maupun CKD, tetap menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi bagi pecinta motor underbone. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor biaya perawatan dan ketersediaan sparepart, terutama bagi yang mengincar versi CBU. Perbedaan harga komponen yang signifikan bisa menjadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, calon pembeli di sarankan untuk memilih unit dengan kondisi terbaik dan orisinalitas tinggi, sekaligus menyiapkan bujet lebih untuk perawatan jangka panjang. Dengan perencanaan matang, Satria F150 tetap bisa menjadi motor koleksi yang memuaskan.