Berita Otomotif dan Dunia Balap – Suzuki Fronx menjadi salah satu model yang cukup menarik perhatian di segmen crossover kompak. Desainnya mengusung gaya SUV coupe yang modern, dipadukan dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. Dari beberapa varian yang di tawarkan, tipe GX berada di posisi tengah, tepat di bawah SGX dan di atas GL. Menariknya, varian ini justru sering di anggap sebagai pilihan paling rasional karena menawarkan keseimbangan antara harga dan fungsi.
Posisi Suzuki Fronx GX di Antara Varian Lain
Suzuki Fronx GX hadir dengan tampilan yang nyaris identik dengan varian tertinggi SGX. Perbedaan utamanya bukan pada desain maupun mesin, melainkan pada kelengkapan fitur bantuan berkendara. Pada tipe GX, beberapa fitur ADAS tidak di sematkan, seperti adaptive cruise control, lane keeping assist, blind spot monitoring, head up display, hingga automatic high beam.
Namun di luar fitur tersebut, karakter dasar Fronx tetap sama. Mesin, sistem hybrid, hingga kenyamanan berkendara masih dipertahankan. Dengan selisih harga yang cukup signifikan di banding SGX, Fronx GX berada di kisaran Rp293 jutaan, sementara SGX sudah menyentuh Rp319–321 jutaan tergantung warna.
Mesin K15C dan Teknologi Smart Hybrid
Suzuki Fronx GX tetap di bekali mesin K15C yang sudah sangat di kenal di jajaran produk Suzuki. Mesin ini menghasilkan tenaga sekitar 99 horsepower dengan torsi 135 Nm. Angka tersebut memang tidak terdengar besar, tetapi karakter mesinnya di rancang untuk efisiensi dan ketahanan jangka panjang.
Dukungan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki membantu kerja mesin saat akselerasi dan deselerasi. Sistem mild hybrid ini memang tidak mengubah Fronx menjadi mobil listrik, namun cukup efektif untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dalam penggunaan harian, konsumsi BBM bisa berada di kisaran 18–19 km per liter, bahkan dalam kondisi lalu lintas padat.
Kenyamanan Berkendara Suzuki Fronx GX di Perkotaan
Dari sisi ergonomi, posisi mengemudi Suzuki Fronx GX cukup fleksibel. Setir sudah tilt adjustable, sementara kursi pengemudi memiliki pengaturan yang memungkinkan posisi duduk rendah ala sedan maupun posisi lebih tinggi seperti SUV. Hal ini membuat Fronx mudah di kendarai oleh berbagai karakter pengemudi, termasuk pengguna mobil pertama.
Bantingan suspensinya terasa empuk saat melewati jalan bergelombang atau polisi tidur, namun tetap stabil ketika bermanuver. Radius putarnya juga relatif kecil, sehingga memudahkan saat berputar di jalan sempit atau parkir di area perkotaan.
Visibilitas dan Ruang Kabin Suzuki Fronx GX
Visibilitas ke depan dan samping tergolong baik, namun bagian belakang menjadi kompromi akibat desain SUV coupe. Kaca belakang yang kecil membuat pandangan ke belakang agak terbatas, terlebih jika kursi belakang terisi penumpang.
Interior belakang terasa tidak terlalu lega, terutama untuk penumpang dengan tinggi di atas 170 cm. Headroom dan legroom berada di batas cukup, sehingga Fronx lebih ideal di gunakan sebagai mobil harian dengan fokus penumpang depan, bukan sebagai mobil keluarga besar.
Transmisi dan Karakter Berkendara
Suzuki Fronx GX menggunakan transmisi otomatis konvensional 6-percepatan dengan torque converter, bukan CVT. Karakter perpindahan giginya terasa halus, meskipun akselerasi awal tidak terlalu agresif. Keberadaan paddle shift membantu pengemudi mengatur gigi secara manual saat di butuhkan, misalnya untuk mendahului kendaraan lain.
Sistem pengereman terasa progresif dan mudah di kontrol, baik saat pengereman ringan maupun mendadak. Efek regenerative braking dari sistem hybrid juga terasa saat pedal gas di lepas, meski tidak sekuat mobil hybrid penuh dan tidak mendukung one pedal driving.
Fitur Hiburban dan Konektivitas
Untuk kebutuhan harian, Suzuki Fronx GX sudah di bekali Android Auto dan Apple CarPlay. Apple CarPlay dapat di gunakan secara wireless, sementara Android Auto memerlukan koneksi kabel USB. Sistem navigasi terintegrasi dengan panel instrumen digital yang menampilkan panduan arah secara turn-by-turn, sehingga pengemudi tidak perlu sering melihat layar head unit.
Fitur voice command di setir juga memudahkan pengoperasian navigasi dan hiburan tanpa mengganggu konsentrasi berkendara.
Catatan Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan
Beberapa fitur memang absen di tipe GX, seperti kamera 360 derajat yang cukup berguna di jalan sempit. Selain itu, kekedapan kabin masih tergolong standar, dengan road noise yang mulai terasa saat melewati jalan beton. Meski begitu, suara angin pada kecepatan tinggi masih teredam dengan baik.
Kesimpulan
Suzuki Fronx GX hadir sebagai crossover hybrid yang menawarkan pengalaman berkendara nyaman, efisien, dan mudah di gunakan sehari-hari. Tanpa fitur ADAS yang kompleks, mobil ini tetap mampu memberikan rasa aman dan menyenangkan, terutama bagi pengguna yang mengutamakan kepraktisan.
Dengan harga yang lebih terjangkau di banding varian tertinggi, Fronx GX menjadi pilihan masuk akal bagi konsumen yang menginginkan mobil modern tanpa harus bergantung pada teknologi bantuan berkendara yang belum tentu di gunakan setiap hari. Di tengah pilihan mobil listrik dan hybrid di kelas Rp300 jutaan, Suzuki Fronx GX tetap relevan bagi mereka yang ingin berkendara tanpa repot urusan pengisian daya, namun tetap menikmati efisiensi bahan bakar yang baik.
Sumber :Youtube.com





