Berita Otomotif dan Dunia Balap – Perkembangan mobil listrik terus meningkat dan salah satu model yang mulai mencuri perhatian adalah ARCFOX T1. Mobil ini merupakan crossover listrik kompak dari BAIC melalui sub-brand Arcfox yang sudah lebih dulu populer di China. Dengan desain yang modern, kabin lapang, serta fitur yang cukup lengkap, ARCFOX T1 menjadi kandidat menarik ketika nanti resmi hadir di Indonesia.
Desain Eksterior yang Modern dan Fungsional
ARCFOX T1 menampilkan desain depan yang sederhana namun tetap memiliki sentuhan futuristik. Lampu depannya menggunakan LED dengan DRL yang menyatu dan membentuk motif segitiga khas Arcfox. Penempatan lampu utama berada di area yang umum digunakan mobil tradisional, bukan di bumper seperti banyak mobil listrik lain. Logo Arcfox yang menyerupai kepala rubah menjadi identitas kuat di bagian grill.
Di sisi samping, mobil ini tetap terlihat proporsional dengan penggunaan velg 18 inci dan ban berprofil 215/55 R18. Kamera 360 derajat terpasang di spionnya, sementara atap panoramic memberi kesan kabin yang lebih lega meski tidak bisa di buka. Handle pintu masih menggunakan model tradisional yang terasa lebih praktis dan familiar. Sebagian besar mobil listrik modern menggunakan kaca double-layer, namun ARCFOX T1 masih memakai kaca single-layer di depan dan belakang, yang menjadi salah satu perbedaan penting dibanding kompetitornya.
Bagian belakang tampil bersih tanpa wiper. Lampu belakang LED dengan motif garis membuat mobil terlihat sederhana namun tetap modern. Di dalam bagasi terdapat lantai yang bisa di atur tinggi rendahnya, sehingga kapasitas penyimpanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ruang bagasinya cukup besar dan bahkan tersedia gantungan kecil pada pintu bagasi untuk menggantung perlengkapan ringan ketika sedang camping.
Spesifikasi Motor dan Baterai
ARCFOX T1 menggunakan satu motor listrik yang menggerakkan roda depan. Tenaganya tersedia dalam dua pilihan, yaitu 70 kW dan 95 kW. Pilihan ini membuat mobil terasa ramah bagi pemula karena akselerasinya tidak meledak-ledak namun tetap responsif.
Untuk sumber tenaga, baterai yang di gunakan adalah jenis LFP dengan kapasitas 33 kWh atau 42 kWh. Jarak tempuh keduanya berkisar antara 320 hingga 425 kilometer, tergantung baterai dan varian motor. Angka ini sudah sangat cukup untuk penggunaan harian di perkotaan. Model yang di tampilkan di China menggunakan charger standar GB/T, namun versi Indonesia kemungkinan akan menyesuaikan standar CCS2.
Interior: Sederhana, Modern, dan Lapang
Masuk ke dalam kabin, desain dashboard terlihat minimalis dengan kombinasi plastik keras dan beberapa bagian yang diberi balutan kulit. Panel instrumen digital menampilkan informasi dasar dengan animasi real-time. Jok depan sudah elektrik meskipun material keseluruhan masih terasa sederhana.
Pengaturan fitur banyak terpusat ke layar tengah yang besar. Sistem infotainment menggunakan software dari Huawei yang kemungkinan berbasis HarmonyOS. Di layar inilah pengguna dapat mengatur mode berkendara, pengaturan lampu, pembukaan bagasi, kontrol spion, hingga fungsi-fungsi ADAS. Pengaturan AC tetap memiliki tombol fisik untuk arah hembusan, namun temperatur dan kecepatan blower di atur melalui layar.
Tidak tersedia tombol start, sehingga mobil menyala otomatis ketika pedal rem di injak dan tuas berpindah ke posisi R atau D. Beberapa fitur seperti ventilasi dan pemanas jok sudah tersedia untuk pengemudi dan penumpang depan. Kompartemen penyimpanan cukup banyak meski glove box sulit ditemukan mekanisme pembukaannya.
Kenyamanan Penumpang Belakang
Baris kedua memiliki ruang kaki dan ruang kepala yang cukup baik untuk penumpang dengan tinggi sekitar 178 cm. Lantainya rata karena struktur mobil listrik, sehingga kaki bisa di atur lebih bebas. Tersedia ventilasi AC di tengah, satu port USB-C, kantong penyimpanan pada jok depan, serta panoramic roof yang membuat kabin terasa lebih lega. Kursi belakang bisa di lipat dengan konfigurasi 60:40 sehingga menambah fleksibilitas bagasi.
Impresi Berkendara Singkat
Dalam sesi uji singkat di area tertutup, ARCFOX T1 menunjukkan karakter mobil listrik yang mudah di kendalikan. Setir terasa ringan dan sangat mudah di ajak bermanuver, terutama saat zig-zag atau parkir di ruang sempit. Akselerasi pada kecepatan rendah cukup responsif namun tidak berlebihan, cocok bagi pengguna yang baru beralih ke mobil listrik. Suara peredaman agak biasa karena kaca masih single-layer, namun karakter suspensi terasa stabil selama di uji di permukaan yang mulus.
Kesimpulan: Potensi Besar untuk Pasar Indonesia
ARCFOX T1 menawarkan desain menarik, kabin yang cukup lega, serta fitur yang secara keseluruhan mampu bersaing dengan mobil listrik kompak lainnya. Dengan berbagai fitur yang praktis untuk penggunaan harian dan jarak tempuh yang memadai, mobil ini memiliki peluang besar jika masuk ke Indonesia dengan harga yang kompetitif. Kini tinggal menunggu bagaimana BAIC atau Arcfox akan menyesuaikan spesifikasi dan harga untuk pasar Indonesia. Jika sesuai harapan, ARCFOX T1 bisa menjadi salah satu pemain menarik di segmen EV kompak tanah air.
Sumber :Youtube.com





