
Mobil Baru Lesu, Mobil Lelang Harusnya Ngebut?
Berita Otomotif dan Dunia Balap – Pasar Mobil Lelang Kondisi pasar otomotif di Indonesia tengah mengalami tantangan yang signifikan. Penjualan mobil baru masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang berarti. Seharusnya, hal ini membuka peluang besar bagi pasar mobil bekas dan lelang kendaraan untuk tumbuh lebih pesat. Namun, menurut Direktur Utama PT Balai Lelang Serasi (Ibid), Daddy Doxa Manurung, meski ada peningkatan minat terhadap mobil lelang, angkanya belum sesuai dengan ekspektasi pelaku industri.
“Kalau secara year on year, ada pertumbuhan sekitar 10–15 persen, tidak hanya di Ibid, tapi juga di balai lelang lain. Tapi tetap belum sebaik yang kita harapkan,” ujar Doxa. Menurutnya, tantangan utama bukan pada minat, tapi lebih kepada daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
Daya Beli: Mesin Utama yang Masih Batuk-Batuk
Meskipun pasar mobil bekas. Dan lelang Seharusnya Diuntungkan Oleh. Lesunya pasar mobil baru, daya beli masyarakat menjadi penghambat utama. Di tengah tekanan ekonomi, masyarakat cenderung menahan pembelian atau memilih alternatif transportasi lain yang lebih murah dan praktis.
Doxa mengakui, ada harapan bahwa penurunan pembelian mobil baru akan mendorong masyarakat beralih ke mobil bekas, termasuk lewat jalur lelang. “Tapi kan lelang itu bukan satu-satunya opsi untuk beli mobil bekas,” ujarnya. Artinya, walau tren meningkat, banyak konsumen masih memilih membeli dari showroom atau penjual individu.
Inovasi Lelang: Dari Kredit Sampai Klik
Melihat kondisi tersebut, Ibid mencoba berbagai strategi untuk mendorong transaksi. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan pembiayaan (multi finance) agar konsumen bisa membeli mobil lelang secara kredit. Namun, tantangan muncul karena sistem lelang memiliki batas waktu pembayaran yang ketat.
“Kalau menang lelang, kan harus dibayar dalam waktu H+5. Itu jadi kendala. Karena itu kita tawarkan pre-approval dari finance di awal,” jelas Doxa. Dengan begitu, calon pembeli yang ingin kredit tidak perlu khawatir soal keterbatasan waktu pembayaran.
Selain itu, transformasi digital juga terus didorong. Ibid kini menawarkan sistem lelang 100 persen online, yang memungkinkan konsumen dari seluruh Indonesia untuk ikut serta tanpa perlu hadir secara fisik. Strategi ini terbukti efektif menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan jumlah peserta lelang dari berbagai daerah.
Potensi Ada, Tapi Perlu Diservis Ulang
Secara garis besar, tren peningkatan minat terhadap mobil lelang memang menggembirakan. Namun, belum optimalnya daya beli, terbatasnya skema pembiayaan, serta pemahaman. Masyarakat tentang sistem lelang menjadi tantangan yang masih perlu di atasi.
Pasar mobil lelang bisa menjadi jawaban bagi konsumen yang ingin kendaraan dengan harga terjangkau. Tapi agar benar-benar bisa “ngebut”. Dibutuhkan lebih dari sekadar platform. Harus ada Edukasi, dukungan finansial, dan inovasi yang konsisten.
Sumber :Kompas.com