Berita Otomotif dan Dunia Balap – Ketika berbicara tentang kendaraan bersejarah Indonesia, nama Buick 8 milik Presiden Soekarno kerap menjadi sorotan utama. Namun, ada satu kendaraan lain yang tak kalah bersejarah dan sarat makna: Mobil DeSoto milik Drs. Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. Mobil buatan Amerika Serikat tahun 1938 ini bukan hanya alat transportasi, melainkan saksi perjalanan panjang perjuangan bangsa menuju kemerdekaan.
Hadiah Istimewa dari Sang Paman
Mobil DeSoto yang di gunakan Bung Hatta bukan kendaraan sembarangan. Kendaraan ini merupakan hadiah dari Djohan Djohor, seorang pengusaha sekaligus paman dari Bung Hatta. Mobil tersebut di berikan sebagai bentuk dukungan nyata dalam perjuangan Hatta mengawal pemerintahan Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan.
Pada masa itu, mobil merupakan fasilitas mewah yang langka dan sangat berharga. Maka, kehadiran DeSoto bukan hanya menunjang mobilitas Bung Hatta, tapi juga menjadi simbol dukungan keluarga dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Dari Mobil Wakil Presiden ke Angkutan Umum
Setelah masa jabatannya berakhir, DeSoto sempat mengalami nasib yang cukup ironis. Mobil bersejarah ini sempat berpindah tangan dan di jadikan oplet, atau angkutan umum. Namun, Bung Hatta akhirnya berhasil membeli kembali mobil tersebut dan melakukan proses restorasi untuk mengembalikan kejayaannya.
Restorasi ini bukan semata demi nostalgia, melainkan bentuk penghargaan terhadap sejarah dan nilai perjuangan yang pernah melekat pada kendaraan itu.
Desain Elegan dan Performa Kuat
DeSoto merupakan mobil dengan desain klasik khas Amerika era 1930-an. Ciri khas utamanya adalah kap mesin yang lebar, grill depan besar, serta lekukan bodi yang elegan dan aerodinamis. Dari segi performa, DeSoto di bekali mesin 6 silinder segaris berkapasitas 3.9 liter (228 cu in), yang mampu menghasilkan 93 tenaga kuda dan torsi 172 Nm—cukup tangguh untuk ukuran kendaraan pada masanya.
Sejarah DeSoto di Dunia Otomotif
Nama DeSoto sendiri berasal dari merek mobil asal Amerika Serikat yang di produksi oleh Chrysler Corporation, di dirikan oleh Walter Chrysler pada 4 Agustus 1928. Model pertamanya, DeSoto Six, resmi di uncurkan pada 1929 dan langsung mencetak sukses besar. Hanya dalam tahun pertamanya, lebih dari 34.000 unit DeSoto sudah tersebar ke berbagai diler di Amerika.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa DeSoto bukan sekadar kendaraan, tapi simbol kemajuan teknologi otomotif pada masa itu—dan menjadi pilihan tepat untuk sosok sekelas Bung Hatta.
Kini Menjadi Koleksi Museum Sejarah
Sebagai bentuk pelestarian sejarah, pada 20 Agustus 1975, Bung Hatta secara resmi menyerahkan mobil DeSoto miliknya kepada Dewan Harian Nasional ’45. Kini, mobil ini menjadi salah satu koleksi utama di Museum Gedung Joang ’45, Jakarta Pusat, berdampingan dengan kendaraan bersejarah lainnya seperti Buick 8 milik Bung Karno.
Mobil DeSoto bukan hanya barang antik; ia adalah pengingat bisu tentang semangat, kerja keras, dan pengorbanan yang pernah di berikan untuk negeri ini.






