Berita Otomotif dan Dunia Balap – Masih dari Kuangzhou, kali ini kita melihat lebih dekat ARCFOX Kaola S, sebuah mobil listrik dari sub-brand BAIC yang tampil beda sejak awal. Banyak orang sempat menyebutnya “Koala”, padahal nama aslinya adalah Kaola S. Dari kejauhan mobil ini sudah tampak modern, terutama berkat lampu depan LED yang membentuk siluet mirip mata rubah—selaras dengan logo Arc Fox sendiri.
Unit yang kita lihat bukan varian tertinggi, jadi beberapa fitur seperti kamera 360 tidak tersedia. Meski begitu, ia sudah dibekali kamera depan untuk ADAS, wiper frameless, velg aero 17 inci, serta atap hitam dengan panoramic roof yang menambah kesan premium.
Namun bagian paling mencolok tentu saja konfigurasi pintunya. Sisi kiri menggunakan pintu biasa dengan handle flip seperti mobil pada umumnya. Ketika berpindah ke sisi kanan, kita dibuat bingung karena tidak melihat handle pintu sama sekali. Ternyata pintu di sisi ini memakai mekanisme pintu geser elektrik. Kombinasi pintu konvensional di satu sisi dan pintu geser di sisi lain membuat Kaola S terasa unik sekaligus praktis, karena penumpang di negara setir kiri seperti China diarahkan keluar melalui sisi yang lebih aman—langsung ke trotoar.
Jika mobil ini ingin masuk ke Indonesia, tantangannya cukup besar. Mengubah mobil setir kiri menjadi setir kanan saja sudah kompleks. Apalagi Kaola S menggunakan pintu asimetris, yang berarti seluruh cetakan pintu harus dibalik total. Rel pintu geser harus dipindah ke sisi berlawanan, begitu juga konstruksi pintu konvensionalnya. Proses ini tidak hanya mahal, tetapi juga memerlukan pengembangan ulang yang tidak singkat.
Ruang Bagasi dan Kepraktisan
Bagasi Kaola S terbuka secara manual dan ruangnya cukup lega untuk penggunaan keluarga. Di bawah lantai tersedia kompartemen tambahan yang di isi berbagai perlengkapan seperti vacuum cleaner portable, segitiga darurat, hingga jaket keselamatan. Jok belakang dapat di lipat rata untuk memperluas area penyimpanan.
Interior ARCFOX Kaola S Aneh tetapi Menarik
Masuk ke dalam kabin, kita langsung di sambut panel pintu dengan desain miring yang tidak lazim. Semua tombol seperti power window, lock, hingga child lock, di pasang dengan sudut yang membuat dasarnya tampak futuristis. Untuk membuka pintu cukup menekan tombol, dan terdapat handle darurat di bawahnya.
Konsol tengah memiliki ruang penyimpanan yang dalam, cup holder, serta area pad yang terlihat seperti wireless charger walau belum jelas fungsinya. Jok depan sudah elektrik, rem parkir menggunakan sistem elektrik, dan dashboard memadukan material kain serta plastik. Spion tengah sudah frameless, sementara penutup panoramic roof mengingatkan pada gaya Honda HR-V dan BYD Seal.
Ada hal menarik namun agak membingungkan: mobil ini tidak menyediakan glove box. Entah ada komponen yang memakan ruang, atau memang desainnya sengaja di buat begitu. Sunvisor juga tidak di lengkapi lampu, baik untuk pengemudi maupun penumpang.
Layar tengah masih menggunakan bahasa Cina, tetapi menampung banyak menu penting mulai dari pengaturan spion, sistem pencahayaan, pintu-jendela, hingga equalizer audio. Mode berkendara tampil dengan animasi yang halus, memberikan kesan modern pada interface-nya.
Kenyamanan di Baris Kedua
Sebagai mobil listrik dengan baterai di lantai, interior belakang menawarkan ruang kaki dan kepala yang lega. Lantainya benar-benar rata sehingga memberikan kenyamanan lebih untuk tiga penumpang sekaligus.
Karena pintu kiri dan kanan berbeda jenis, door trim di kedua sisi pun tidak sama. Sisi kiri, yang menggunakan pintu biasa, memiliki power window dan tombol pembuka pintu yang mirip seperti pintu depan. Sisi kanan, yang memakai pintu geser, tampil lebih sederhana dan tidak menyediakan armrest. Jendela di sisi ini juga tidak bisa turun penuh dan tidak memiliki fungsi auto. Hal-hal ini wajar karena desain pintunya sendiri berbeda secara mekanis.
Apakah Kaola S Cocok untuk Indonesia?
ARCFOX Kaola S sebenarnya cukup menarik—unik, futuristis, dan menawarkan kepraktisan dari pintu geser tanpa kehilangan gaya pintu standar di sisi satunya. Namun tantangan teknis ketika di pindahkan menjadi setir kanan bisa membuat mobil ini sulit masuk pasar Indonesia, terutama bila di bandingkan dengan model lain seperti BAIC T1 yang di sebut-sebut bakal hadir dengan harga sangat kompetitif.
Tetap saja, Kaola S punya keunikan yang mampu menarik perhatian. Pertanyaannya kini, apakah konsumen Indonesia siap dengan konsep pintu asimetris seperti ini?
Sumber :Youtube.com





